kebersamaan kita

kebersamaan kita
kebersamaan kita yang tak akan terlupakan

Minggu, 09 Juni 2013

PMS



penyakit menular seksual

Penyakit kelamin merupakan penyakit yang mengenai organ reproduksi pria atau perempuan yang diakibatkan oleh hubungan senggama dengan orang yang sudah terjangkit penyakit kelamin. Penyakit kelamin pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu:
  1. Penyakit kelamin yang ditularkan melalui hubungan seksual. Dimana, biasanya bibit penyakit ada dalam cairan mani dan cairan vagina.
  2. Penyakit kelamin yang ditularkan tidak melalui hubungan seksual, seperti keputihan. Keputihan biasanya disebabkan oleh kuman atau bakteri yang masuk ke dalam vagina perempuan.

     
PMS sangat rentan diderita pada orang yang secara aktif telah melakukan hubungan seks. Alat kelamin mudah lembap karena banyak mengandung lendir terutama pada perempuan. Kelembapan alat kelamin ini memudahkan jamur atau kuman untuk berkembang biak. Oleh karena itu, pada perempuan sering terjadi keputihan. Keputihan ini dapat dikatakan normal apabila keputihan tidak berbau, tidak berwarna dan tidak gatal.
Penyakit kelamin pada perempuan tentunya akan berakibat serius pada alat reproduksinya. Hal ini makin serius karena ternyata sulit untuk mendeteksi secara dini penyakit kelamin pada perempuan karena alat reproduksinya berada di dalam. Gejala-gejala penyakitnya tidak tampak secara fisik dari luar. Untuk mendeteksi adanya penyakit membutuhkan pemeriksaan dalam organ reproduksi perempuan.
Penyakit kelamin pada laki-laki akan mudah diketahui, karena organ reproduksinya berada di luar dan mudah dilihat secara langsung. Bila terjadi gejala PMS akan mudah dideteksi secara dini. Sebenarnya setiap orang akan beresiko terkena PMS, jika mereka aktif melakukan hubungan seksual. Penyakit menular akan lebih berbahaya jika diderita oleh perempuan. Meskipun dari hasil penelitian membuktikan bahwa beberapa PMS telah ada obatnya dan dapat disembuhkan.
Secara umum gejala yang nampak akan dirasakan oleh penderita PMS baik pada laki-laki maupun perempuan adalah:
  1. Rasa sakit atau gatal di kemaluan

  2. Muncul benjolan, bintik atau luka di sekitar alat kemaluan

  3. Keluarnya cairan yang tidak biasa seperti nanah dari kemaluan

  4. Terjadinya pembengkakan di pangkal paha

  5. Rasa sakit pada perut bagian bawah
Gejala yang muncul khusus pada perempuan
Kebanyakan PMS yang diderita oleh perempuan biasanya tidak menunjukkan gejala sama sekali. Hal ini disebabkan karena anatomi dari organ reproduksi perempuan yang masuk di dalam tubuh, sehingga jika ada infeksi dalam vagina sulit untuk diketahui. Kalaupun ada, gejala biasanya berupa:
  1. Cairan yang tidak biasa keluar dari alat kelamin perempuan. Biasanya cairan ini berwarna merah kekuning-kuningan atau berbau tidak seperti biasanya.

  2. Gejala lain yang mungkin nampak adalah keluarnya darah bukan pada masa haid. Ini menunjukkan bahwa pada saat itu kemungkinan telah terjadi infeksi di dalam vagina.

  3. PMS pada perempuan juga dapat diketahui gejalanya pada saat melakukan hubungan seks, yaitu rasa sakit dalam vagina atau perut bagian bawah.
Sebagian besar PMS yang diderita oleh laki-laki biasanya akan mudah menunjukkan gejala-gejalanya. Hal ini disebabkan karena anatomi organ reproduksi laki-laki yang berada di luar tubuh, sehingga akan mudah diketahui gejala yang muncul. Gejala-gejalanya antara lain:
  1. Pada saat kencing terasa sakit dan jika diurut akan keluar cairan/nanah dari alat kelamin.

  2. Terjadi pembengkakan pada buah pelir dan terasa sakit atau panas.
Saat ini jumlah penderita PMS semakin meningkat tajam. Dan apabila dilihat dari kelompok usianya, penderita PMS juga diderita oleh remaja, orang dewasa, termasuk bayi atau anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang terkena PMS pada stadium tertentu.
Namun demikian, usia penderita terbesar adalah remaja atau kelompok muda (15 – 29 tahun). Meningkatnya jumlah penderita PMS pada kelompok remaja ini, cukup mengkhawatirkan. Fenomena yang terlihat sudah cukup banyak remaja yang melakukan hubungan seks sebelum menikah dengan satu pasangan ataupun banyak pasangan.
Faktor penyebab peningkatan fenomena ini
  1. Norma masyarakat tentang hubungan laki-laki dan perempuan yang belum menikah cenderung lebih longgar pada masa ini.

  2. Perkembangan teknologi yang canggih, sehingga semakin mudah remaja untuk mengakses informasi termasuk tentang seks secara tidak tepat.

  3. Nilai-nilai tentang “cinta” yang sering disalahgunakan penempatannya.

  4. Kurangnya pemahaman remaja tentang dampak dari perilaku seks bebas termasuk di dalam bahaya PMS.

  5. Semakin banyaknya tempat pelacuran dan tidak adanya batasan usia pengunjung.

  6. Rendahnya kontrol keluarga dan masyarakat.

  7. Berlakunya nilai ganda atau inkonsistensi nilai-nilai di masyarakat. Tidak mengizinkan seks pranikah, akan tetapi membiarkan saja pornografi beredar luas di masyarakat.

  8. Mitos-mitos yang berkembang di masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar